Stranger or familiar?

   "Eta saha?" tanya Cia kepadaku. "Entah, eh! Cia, kadie!" Aku menemukan sebuah album foto yang masih bagus ditengah-tengah barang-barang rongsokan tak berbentuk. "Ahh.. Mojang satu ini aya-aya wae," lalu Cia mengambil dengan kasar album foto tersebut. "Aaa... saha-saha? abdi pernah kenal sia," Cia bertanya sendiri tanpa memedulikan ku yang sedang berusaha keras mengeluarkan tikus putih yang menggangu di gudang tersebut.
   "Abdi terang aye na! sia eta mah si eta.. aduhh saha ya? eta tuh yang main di drama sekolah urang dulu, yang jadi srigala.." Kata Cia dengan logat sunda nya yang kental. Jelas, dia mojang sunda, alias cewek sunda.
"Srigala saha?" lalu aku menghampiri album foto yang digenggam Cia. "Abdi terang! sia mah si aduuhh.. abdi tiba-tiba pikun gini.." kataku sambil menggaruk-garuk kepala. Kami berdua kebingungan mencari nama orang di album tersebut. Rasanya familiar sekali, aku sudah mengenalnya lama. Tapi ketika aku ingin mengucapkan nama orang itu tiba-tiba saja aku langsung lupa namanya! Arghh.. sebel!
  "Ahh ini mah gelo pisan! abdi udah terang namina di otak, tapi tiba-tiba pikun.." kata Cia sambil mengerutkan dahi. Aku mengangguk."Sami Ci.. keluar dulu yuk! banyak debu," kata ku sambil mengambil album foto tersebut.


      "Namina saha ya?" Tanya Cia sambil menunjuk foto orang di dalam album tersebut. Teman-teman ku yang lain pada kebingungan, lalu seorang pria berjas hitam dengan kacamata anti badai katrina datang menghampiri kami. "Itu album foto ku, dimana kalian mendapatkan nya?" tanya orang asing tersebut.
"Di gudang rumah tua itu, tapi itu sepertinya punya kami, pak. Kami mengenali foto orang di dalam album tersebut," Ia tertawa, licik. Mata disiniskan, seperti disinetron-sinetron.
"Sebutkan namanya!" Ia mengajukan perintah yang dari tadi kami belum bisa menjalankan nya, mencari nama orang asing atau kami kenal di album tersebut. Magic!
"Namina.. ahh.. aya-aya wae ini orang! Abdi terang nami nyaaa tapi jadi pikun kalo udah mau nyebut!" kata Vella yang terlihat geram karena ia ingat nama orang tersebut, tapi jadi lupa ketika mau disebutkan. Orang asing itu tertawa, sekali lagi licik.
"Sudah jelas album foto ini milik ku! Hanya aku yang tahu siapa dia, anak kecil!" Ia berlalu dengan angkuhnya dan dengan, atau tampa sengaja menjatuhkan selembar kertas foto persis di depan pintu masuk Cafetaria.
"Dia mengatakan kita anak kecil! Oke, fine!" kata Cia menggebu-gebu. Ia terlihat berjalan menuju selembar foto yang jatuh tadi. Lalu kembali. "Saha eta mah? Abdi lieur pisan ini.." kata Yovie yang kelihatan lebih tenang untuk berfikir.
"Saha yang mana? yang difoto, atau yang orang jas hitam?" kataku. "Dua-dua nya, curiga aye na." Aku mengangguk.
       "There's a stranger in my bed
There's a pounding in head
Glitter all over in room
Pink flamingo in pool 
I smell like a minibar 
DJ's passed out in the yard
Barbie's on the barbaque,
It's a hickie or a bruise."
   "Saha yang nyanyi? suaranya merdu pisan euy!" kata Vella mencari-cari sesosok wanita yang menyanyikan lagu Katy Perry tersebut.
"Aahh..prasangka buruk merasuki otak ku," kata ku mulai merinding. Semuanya tersentak kaget.
"Maksudnya apa?" Aku mengerutkan dahi.
"Foto itu.." aku menunjuk selembar foto yang tadi jatuh yang dipegang Cia. Asal suaranya sepertinya dari foto tersebut. To be continued

Komentar

Postingan Populer