It's Mine (plan 2)

1
Hai, namaku Raine Kelly. Kalian bisa panggil aku Aine. Aku lahir di Jerman. Ayahku mempunyai darah gipsi. Jadi, dia mempunyai kemampuan untuk Membaca masa depan. Seru juga, sih mempunyai seorang ayah yang bisa Membaca masa depan. Tapi terkadang aku takut kalau masa depanku jelek. Dulu, saat aku berumur 5 tahun ayahku pernah meramalkan kalau suatu saat nanti orang terdekatku Akan menghianatiku. Saat itu aku Blum mengerti, Jadi aku tenang-tenang saja. Aku baru mengetahui ramalan itu saat aku berumur 12 tahun dan sudah mengerti maksud ayah. Sejak saat itu aku jadi tidak mau Dan anti dengan ramalan. Yah.. Walaupun ramalan itu Blum terbukti, tapi tetap saja membuat bulu kudukku berdiri.
Rambutku bewarna pirang kecoklatan Dan panjang sepinggang. Ibuku lahir di Kota Adidaya, New York. Makanya aku bisa mendapatkan warna coklat di rambutku. Mataku bewarna biru. Kulitku bewarna madu, Dan aku sangat mensyukurinya. Dulu, saat aku masih duduk di bangku Junior High School aku salah satu murid tercantik di sekolah Dan for your information, sudah Ada 5 cowok yang mencoba mendekatiku Dan semuanya ku total mental-mentah.
Aku mempunyai seorang sahabat, namanya Marine Slyva. Dia sangat baik Dan pengertian padaku. Dia lahir di Mexico. Dia cantik jelita seperti Barbie. Kulitnya mulus Dan tidak seperti orang kebanyakan yang warna kulitnya agak merah Dan banyak bintik hitam. Warna rambutnya coklat kehitaman dengan panjang sebahu. ayah Slyva orang Asia, tepatnya Dari turkey, karena itu rambut Slyva lebih cenderung hitam dari pada coklat. Matanya bewarna coklat. Pokoknya, dia sangat cantik mau bagaimana pun.
Aku dan Slyva mempunyai hobi dan kemampuan sama, Yaitu menyanyi. Kami berdua mengikuti ekskul paduan suara. Diantara Semua murid yang mengikuti paduan suara, suaraku dan Slyva yang dipuji bagus oleh Miss. Alzaniar.
Aku bertemu dengan Slyva di Junior high School Germany. Aku sudah menjadi sahabatnya saat kami kelas 7. Berawal dari Aku menabrak seorang perempuan dikelas kesenian Dan seluruh cat air nya tumpah. Tapi perempuan itu tidak marah. Karena tergoda untuk mengetahui namanya, saat kelas MIPA aku menghampiri tempat duduknya Dan menanyakan namanya. Sejak saat itu kami berteman dan akhirnya bersahabat.
Aku menginginkan sekolah di Art Entertainment School. Kecintaan ku terhadap Dunia seni, termaksud menyanyi sudah tidak bisa dibendung lagi. Dan saat aku lulu JHS, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti seleksi masuk Art Entertainment School, begitu juga dengan Slyva. Ia juga mengikuti ku untuk ikut seleksi. Dan saat hari itu, Selepas seleksi hidupku berubah 189 derajat. Slyva juga begitu.

Komentar

Postingan Populer