GAGAL 6 KALI DALAM 4 BULAN?!!😂🙅‍♂️


Assalamualaikum, warganet yang mungkin(mungkin) baca entri ini. Hari ini hari apa hayo? Hari ini itu... H-2 Lebarannnn! besok takbiran! Enggak kerasa ya, puasa sebulan ini. Entri kali ini aku pingin curhat. Rasanya udah sesek banget dipendam sendirian. Nangis tiap jam juga enggak bikin hati ini lega, malah makin sakit.
GAGAL 6 KALI DALAM 4 BULAN
Gagal apaan sih? Aku nulis ini bukan untuk ngemis kasihan atau apa. Tapi nulis ini pingin bagi pengalaman yang paaaliiiiing berharga selama 18 tahun aku hidup di dunia ini. Kenapa aku merasa perlu nulis ini? Karena suatu saat mungkin (mungkin) aku akan bacakan kembali kepada teman-temanku, adik-adikku yang kuharap bisa menjadi pelajaran berharga yang dapat diambil sisi baiknya. Ok, jadi... ini cerita tentang aku, yang berumur 18 tahun yang baru saja lulus SMA sebulan yang lalu (kayaknya sih sebulan yang lalu, hehe) yang masih terkantung-kantung ga jelas dikamar sambil nungguin universitas mana yang mau ngasih satu bangku untuk  diduduki dan mencapai kesuksesannya.
Aku... gagal 6 kali. Ya, aku gagal 6 kali untuk mendapatkan kursi di jenjang yang lebih tinggi. Mulai dari Poltekkes, Kedinasan, SNMPTN, USMI IPB, SBMPTN, sampai yang baruuuu aja pengumuman hari ini (23/06/17) Mandiri UNS Solo. Rasanya kalau dipikir-pikir dan dihitung2 kegagalan ini bener-bener bikin aku ingin menghilang selamanya dari muka bumi ini. Malu. Ya. Aku malu sama orangtua, malu sama ibu yang gak sedikit ngeluarin biaya untuk daftar, beli formulir, bahkan beli tiket pesawat untuk ke Semarang karena pilihan univ yang tidak ada wilayah baratnya. Aku nangis, marah pada diri sendiri, kenapa tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang baik?? Jujur, persiapan SBM 4 minggu itu bener2 kurang. Impianku dulu dari awal masuk SMA adalah menjadi mahasiswa PTN lewat jalur SNM. Maka dari itu nilai rapor dibagus2in, dan sangking ga pinginnya ikut SBM, walaupun ada buku SBM tetep ga mau dibuka tuh buku. Tapi Allah berkehendak lain, alhamdulillah aku harus belajar lagi SBM. dan Allah berkehendak lain lagi, walaupun sudah les, belajar nyampe malem, nyusun strategi yang sudah dibuktikan berhasil karena try out di bimbel lulus, tapi.... Allah ingin aku gagal. Apa mungkin karena aku berdoa? mungkin aku masih kurang tunduk kepada-Nya sehingga aku diberi kegagalan dalam SBM 2017 ini.
Segala hal udah bener2 aku coba. Ninggalin socmed demi fokus belajar, hapus insta, hapus line sampe2 ga bisa komunikasi sama temen deket. Tapi mungkin itu yang salah. Silaturahmi itu penyambung rezeki dan itu terbukti. Walaupun cuman hapus socmed tapi karena zaman sekarang komunikasi lewat socmed, bisa jadi itu salah satu kesalahan fatal. Nulis ini bikin aku membuka hati dan sadar. Bikin aku ingin merefleksikan diri. Melihat kesalahan2 yang telah aku perbuat dan memperbaikinya.
Sumpah..... aku nulis ini setelah nangis ampe meler2... begitu banyak sakit hati. Sakit. SAKIT. Tapi ini mungkin jalan yang harus aku tempuh. Mungkin Sang Penguasa ingin aku menangis tersendu2, jatuh, bangkit, jatuh lagi, memutar, belok kanan-belok kiri, hingga sampai ditujuan yang baik. Bukan tujaun yang diinginkan, tapi yang baik. Yap! aku belajar kalau semua yang kita inginkan di dunia ini belum tentu baik buat kita. Aku sempet mikir, Dia ga adil. Aku sudah berusaha semampu diriku, ibu sudah sangat-sangat-sangat mensuport, baik do'a, finansial--yang aku tau sangat susah ia dapatkan karena ia cuman ibu rumah tangga yang membesarkan dua orang anak seorang diri--tapi aku malah gagal banyak sekali dalam waktu yang berdekatan. Aku tau pastihatinya sakit, tapi dia tidak ingin aku sedih, mengurung diri dikamar (walaupun itu yang aku lakukan setelah melalu banyak kegagalan ini), tidak bersemangat dan jadi lebih sensitif. Bahkan, aku tidak ingin bicara dengan teman2 ku. aku malu. dan aku juga takut kalau aku tau keadaan mereka sekarang aku jadi iri, atau malah membenci mereka. Hatiku belum sepenuhnya kuat. Aku pernah baca komentar seseorang di channel YouTube milik Indra Sugiarto, pendiri Masuk Kampus, kira2 begini :

"Faktanya, merekonstruksi bangunan itu jauh lebih sakit dari pada membangun yang baru" 

Maksudnya, bangkit kembali dari keterpurukan itu jauh lebih sakit daripada pertama kali memulai sesuatu. Walaupun kadang ada rasa khawatir jika kita ingin memulai sesuatu, tapi rasanya tidak sesakit ketika kita ingin memulai lagi sesuatu yang sudah pernah runtuh. Rasa sakit dan khawatirnya berkali2 lipat dari pada awal memulai. And I'm agree. That's how I feel right now. Aku ingin belajar lagi, ingin memulai komunikasi kembali sama teman2, apalagi sebentar lagi lebaran dan tidak baik jika tidak menyapa. Tapi, aku takut itu malah membuat aku sedih dan terpuruk kembali. But, manusia diciptakan bukan untuk hidup sendiri. mereka diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Jadi, dari masalah ini aku bisa belajar bahwa ...
Tidak baik menyimpan kegagalan sendiri. Tidak baik menyimpan masalah sendiri. Bukannya kita harus membagi ke gagalan, tapi kita harus membagi penyebab kegagalan tersebut. Itu akan jauh lebih membuat hati enteng. Ya.. walaupun aku membaginya lewat tulisan di blog ini, tapi rasanya jauh lebih baik ketimbang aku pendam sendiri.
Oh ya, ngomong2 soal channel YouTube nya Indra Sugiarto, Itu BENER-BENER channel yang WORTH IT banget untuk ditonton dan didengarkan. Aku nulis entri ini juga gegara setelah nonton channel beliau. Motivasinya bener-bener ngenaaa dan jleb abisss. Bagi aku, apa yang beliau utarakan itu bener-beneer posisi aku sekarang. Dan, baca komentar-komentar di channel beliau itu bikin semangat aku jadi balik lagi karena aku sadar, bukan cuman aku saja yang gagal, tapi BANYAK. BANYAK yang mungkin lebih ngenes dari aku, tapi mereka tetep tegar dan berusaha untuk terus mencoba. Itu bener-bener bikin motivasi untuk bangkit balik lagi.

"Jangan jadi telur. Ketika dimasukkan ke air panas, mengeras." That means jangan ketika dikasih cobaan malah membuat kita menjadi orang yang emosional, keras kepala dan tidak mau berbuat apa-apa.
               "Jadilah kopi, yang ketika disiram air panas menimbulkan aroma yang harum," 

                                             "Sekali emas, dimanapun berada tetap emas."

Dan aku jadi inget sama kata2 diatas itu sama persis yang diucapin tante ketika aku sibuk cari SMA di Bandung. Maknanya dalem banget. Setiap manusia itu emas. Berharga. Tidak ada suatu skillpun yang sia-sia. Jadi, dimanapun kita berada, kita akan menjadi emas dalam konteksnya masing-masing. Whoaaaa... bener2 sebuah video motivasi yang menyegarkan otak dan hati yang hampir runtuh ini.
Setelah lebaran ini, my last chance untuk memberikan hasil yang terbaik. UM UNDIP tanggal 8 Juli jadi ujian tulis terakhir yang bisa aku ikutin tahun ini untuk bisa dapet kursi di PTN. Setelah sebelumnya aku udah ujian mandiri UIN Jakarta. Kemudian ada juga jalur mandiri UB yang pakai nilai SBM (ini udah pasrahhh banget) Dan ya, aku tidak sama sekali memilih jurusn yang aku impikan, tapi jika Allah berkehandak, mungkin jurusan yang tidak sama sekali aku lirik bisa menjadi kunci keberhasilan, siapa tahu? 😁
Aku percaya kalau yang baik bagi kita belum tentu baik menurut Allah. Dia yang paling tau yang terbaik buat kita. Rezeki seseorang sudah ditentukan porsinya dan tidak akan pernah tertukar.
Pesan untuk teman-teman yang sudah keterima di PTN atau Kedinasan, Usahakan semaksimal mungkin kemampuan kalian di jurusan tersebut. Begitu banyak orang yang ingin menduduki kursi yang sama dengan kalian. Jangan sia-siakan apa yang sudah didapat. Jangan mengeluh salah jurusan ataupun itu, karena bisa jadi itu yang membuka peluang untuk menuju kesuksesan. Diluaran sana masih ada sekita 600rb orang lagi yang mendamba2kan posisi kalian. Terutama untuk adik-adik yang nanti keterima SNMPTN, kalian harus ambil kesempatan itu. Tidak mudah berada dalam sebuah kompetisi yang diikuti 3 angkatan dari seluruh RI ini. Semangat untuk kawan2 ku! Semoga kita bisa bertemu dalam keadaan yang sukses dan bahagia 😊

ini nih video mantap soul :
https://www.youtube.com/watch?v=lBvrh5xq_SI


If you get tired, take a break
It’s still far away to go
Shall we drink a cup of water?
We already walked a lot for a long time
Climb a high mountain, across a rough river
And over a deep valley
To the place where you can reach the end of your life
 
Sometimes I was lost
Sometimes I had fallen
But every time, we came to each other
And gave each other’s shoulder
So we could keep going on
Climb a high mountain, across a rough river
And over a deep valley
To the place where you can reach the end of your life
- Walk With Me, Kwak Jin Eon

Komentar

  1. Reth, tetap semangat yah! Mungkin Tuhan sedang menempa kamu menjadi orang yang kuat dalam menghAdapi banyak cobaan. Mungkin dengan kita gagal kita bisa tahu betapa susahnya kita meraih kesuksesan (dan membangunnya juga), jangan patah semangat ya! Coba terus ujian-ujian mandiri! Karena seorang Alva Edison saja dalam menciptakan lampu butuh sampai 1000x agar bisa berhasil sampai sekarang ini. Semangat yaa :) Don't give up on your dreams.

    J.

    BalasHapus
  2. Iya Jos... kegagalan bikin kita semakin kuat dan semakin menghargai kesempatan yang nanti kita dapetin. Banyak banget pelajaran yang bisa aku dapetin sekarang ini. Ini semua soal waktu dan banyaknya pengorbanan =) thanks ya udah berkunjung :)

    BalasHapus
  3. Hai kak... Salam kenal dari kepanjen malang...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer