My Pseudo Cake


Siang menjelang sore itu diisi Seiza dengan bermain game online di warnet. Karena libur, Seiza dibebaskan orangtuanya untuk bermain game di warnet seberang rumah sepuasnya. Seiza bermain game online yang bernama The Favorite Doll dengan serius. Favorite Doll adalah game online yang sekarang sedang disukai banyak anak sekolah dasar. Terutama perempuan.
   “Hey!”  Seiza hampir saja loncat dari kursinya dan mengucapkan kalimat yang biasa dia ucapkan kalau kaget alias kalimat latah. “Ih.. gitu aja kaget!” Orang yang mengagetkan Seiza menyikut tangannya. “Huh! Kamu sih! Liat dong aku sedang apa!” Seiza menunjuk layar komputer didepannya.
   “Ih.. iya deh, sorry sorry.” Kata orang yang mengagetkan Seiza. Dia adalah Elta, sahabat sejak kecil Seiza. Mereka selalu solid apa adanya.
    “Eh, kamu sudah level berapa?” Tanya Elta antusias. Dia duduk di kursi kosong sebelah Seiza. Seiza menengok kearah Elta. “Level 30, kamu?” Seiza balik tanya. Elta mengangkat alisnya. “Level 45, hehehe..” dia nyegir. Seiza mendengus kasal, karena level Favorite Doll nya masih jauh di bawah Favorite Doll milik Elta. “Sudah dong bu. Jangan marah, nanti cepat tua lo!” goda Elta. Seiza yang mendengar lelucon sahabatnya itu hanya tertawa.
   “Eh-eh.” Elta memecah kesunyian diantara mereka. Seiza mendelik. “Apa?” Tanya Seiza. Mendadak raut wajah Elta menjadi serius. “Coba kunjungi akun Favorite Doll ku deh!” Pinta Elta. Seiza mengangguk. Lalu ia mencari nama boneka Elta di kotak pencarian. “Namanya siapa?” Tanya Seiza lagi. “Namanya‘Angel Swift’” Jawab Elta. Seiza segera mengetik nama boneka tersebut, dan meneka enter. Tak lama, muncullah daftar boneka yang bernama Angel Swift. “Nah, itu, dia!” Seru Elta sambil menunjuk boneka berkulit putih, mengenakan dress bewarna merah bergaris putih, dan di rambutnya ada pita bewarna perak. Seiza segera memencet boneka yang dimaksud Elta.
   “Wow.. kamu kaya ya El!” Seru Seiza kagum. Elta hanya nyegir kuda. Tapi setelah nyengir, dahi nya mengkerut. “Ada apa, El?” Tanya Seiza khawatir. Elta langsung merebut mouse yang sedang di pegang Seiza. Ia tersentak kaget. “Hey! Hey! Aku kan lagi main!” Seru Seiza. Elta tidak menghiraukan.
   “Nah lo?” Elta bergumam sendiri.  Seiza semakin penasaran. “Apaan sih El?” Seiza mengangkat alisnya. “Coba lihat! Oh tidak!” Pekik Elta. Rasa penasaran Seiza semakin parah. Seiza menyenggol Elta dan merebut mouse dari tangan Elta. “Huh!” Elta memukul meja komputer.
   “Ihh.. kamu gitu aja kok marah? Aku kan sedang main!” Seiza menatap tajam lawan bicaranya. Elta bergidik ngeri. “Eh non, Car Jump Hat ku hilang.” Kata Elta tiba-tiba. Mengagetkan Seiza yang masih sebal karena mouse nya direbut Elta. “Car Jump Hat?” Seiza bingung. Elta mengangguk. “Car Jump Hat itu mobil yang bisa loncat-loncat diatas kepala boneka kita.” Mulut Seiza membulat. “Wow!” Pekik Seiza kagum. “Aku tidak tahu benda itu. Kau mendapatkan nya darimana?” Tanya Seiza penasaran. Kaki nya bergerak-gerak. Elta menyindir. “Kamu seperti kebelet BAK.” Tawa Elta meledak. Seiza merengut lucu. Elta mencubit pipi Seiza yang tembam. “Kamu...kamu JAHAT!” Seiza menunjuk wajah Elta. Matanya hampir tercolok. Seisi warnet berdiri dan mencari asal suara itu. Seiza merapihkan bajunya. “Maaf.” Seiza menunduk. “Sudah-sudah. Aku memaafkanmu, mau tahu aku dapet dari mana Car Jump Hat nya? ” Elta mengganti topik pembicaraan. Seiza mengangguk kencang. Sepertinya ia penasaran sekali. “Aku...” Elta melirik layar komputer, lalu kembali kelawan bicaranya. “Dapat dari Hofil.” Elita menurunkan nada bicaranya. Seiza mengerjap. “Hofil?” Nada bicara nya sekarang betul-betul dibuat-buat agar Elta menjawab nya dengan jujur, tanpa bercanda. Karena kali ini ia sedang ingin serius. Elta mengangguk. “Hofil adalah orang terkaya di Favorite Doll. Seluruh Dunia meminta barang dan menjual barang mereka  ke Hofil. Dia mempunyai barang rare banyak sekali.” Elta menarik napas. “Dia baik kok. Mau ku tunjukkan bonekanya?” Tanya Elta. Seiza mengangguk. Dengan cekatan ia merebut mouse bewarna hitam itu dari genggaman Seiza. Kali ini Seiza tidak menggerutu karena ia penasaran sekali dengan yang namanya Hofil itu.
   Elta mengetik Ancora Dio di dalam kotak pencarian akun Favorite Doll milik Seiza. Lalu dia mengarahkan kursor ke arah boneka yang menggunakan Topi bajak laut dan menggunakan baju bajak laut tersebut. “Wow!” Elta bergumam sendiri. “Wow!” Seiza juga me-Wow kan rumah milik Hofil tersebut. “Keren bukan? Dia sangat kaya!” Pekik Elta girang. Seiza sangat kagum. Tapi tiba-tiba dia merasa lapar. “Eh, aku lapar banget nih!” Seru Seiza. “Aku juga!” seru Elta. Tapi tiba-tiba sebuah halaman internet yang lain muncul di layar komputer. “Ihh.. apa itu?” tanya Seiza. Elta mendelik. “WOW!” seru mereka berdua. “Hmm.. lezat ya!” Seru Elta. “Eh, kok tiba-tiba bisa kegambar kue ini?” tanya Seiza bingung. Elta yang jago urusan dunia maya mengerutkan dahi. “Oh.. dari iklan game ini.” Seru Elta. Seiza mengangguk. Lalu mereka kembali tertarik melihat gambar-gambar kue yang ada di laman itu. “Hmm..” gumam Seiza. “Astaga!” Pekik Seiza.
“Kenap?” tanya Elta panik. “Coba saja kamu lihat harganya!” seru Seiza. Elta melirik tulisan kecil di bawah gambar kue. “Wow.. mahal banget! Satu juta!” seru Elta. Seiza menjilat bibirnya. “Kapan aku bisa makan kue seperti itu?” seru Seiza. Dia mengerjap. Membayangkan ia memakan kue tersebut. “Mungkin kita harus menabung dulu Sei, baru bisa makan kue semahal itu.” Kata Elta bijak.

Komentar

Postingan Populer